Sore itu hujan gerimis rata Kota
Salatiga. Aku dan keluarga telah bersiap untuk melangkahkan kaki menuju Kota
tercinta Salatiga. Aku, anak, dan istri dengan sangat riang gembira sambil
bernyanyi berangkat dari rumah. Sebenarnya aku hanya ingin menukarkan kacamata.
Karena kaca mata yang aku beli masih kurang cocok dengan mata yang semakin tua
ini memerlukan bantuan lensa.
Pada pukul 15.15 aku berangkat dari rumah. Kami
sekeluarga naik mobil tuaku menuju Kota Salatiga yang memang menjadi kota
terdekat ku. Kami tinggal di Desa kecil di Kecamatan Suruh. Anak-anakku sangat
gembira ketika mesin kijang super mulai ku hidupkan. Mereka segera naik ke
mobil. Anakku yang pertama duduk di depan, sementara istri dan anakku yang kecil duduk di
kursi belakang. Gerimis masih saja berlangsung kami pun terus injak gas mobil
pelan-pelan di perjalanan yang memang kami sengaja untuk menikmati perjalanan.
Karena perjalananku santai
kami pun akhirnya sampai di perbatasan Kota Salatiga. Dalam perjalanan kami
banyak melewati warung makan, warung bakso, warung soto dan warung makan
lainnya. Di pinggir jalan memasuki perbatasan Salatiga kami temukan warung
kecil yang menjual makanan sederhana. Di sini juga menjual buah yang menjadi
buah idaman bagi kebanyakan orang yang
melewati jalan ini yaitu buah durian.
Beberapa hari yang lalu aku juga
pernah mampir ke warung kecil ini. Warung ini memang sangat sederhana tapi pada
saat itu aku mampir dan kebetulan rasa lapar datang akhirnya akupun mencoba
untuk mencicipi masakan yang sangat sederhana di sini. Ibu-ibu penjaga warung
ini kebetulan sedang memasak jengkol yang memang menjadi kesukaanku. Pucuk
dicinta ulam pun tiba. Perutku lapar dan kebetulan ada masakan jengkol
kesukaanku. Lansung saja aku minta dibuatkan sepiring nasi dengan lauk jengkol
kesukaanku
Tidak beberapa lama nasi sayur/semur jengkol
telah siap di meja dihadapanku. Aku segera saja santap hidangan masakan kesukaanku.Weleh..weleh.. ternyata
masakan ibu- ibu ini cukup enak dan lezat ditambah dengan bau jengkol yang
khas. Kira-kira sepuluh menit aku menikmati kelezatan masakan jengkol ini. Sambil
kadang-kadang aku menengok ke belakang
ketika ada orang masuk untuk membeli durian atau pun ingin makan di warung
sederhana ini.
Di warung ini juga menjual harga
durian yang enak dan harganya murah. Karena aku sudah selesai makan akupun
segera minum jeruk hangat sebagai pencuci mulut karena habis makan jengkol yang
lezat tadi. Akupun tertarik dengan buah yang bergantungan di sisi pinggir
warung ini . Aku mencoba memilih dan menawar buah durian ini untuk aku dan
keluargaku sebagai oleh-oleh. Aku dan keluargaku juga mania terhadap buah yang
satu ini apalagi anakku yang kedua sangat menyukai buah durian. Tawar menawar pun terjadi dan
transaksi durian pun berlangsung dengan kata jadi. Akhirnya akupun pulang
dengan rasa puas dan aku telah mendapatkan oleh oleh untuk anak dan istriku
dari rumah. Pada waktu itupun anak istriku tersenyum ketika aku memasuki
pekarangan rumahku dengan membawa oleh-oleh durian.
Tak jauh dari Warung sederhana
ini ada warung makan Rojo Lele kira – kira 100 meter ke arah Salatiga. Warung
makan ini dulunya berada sebelum warung makan sederhana yang juga menjual buah
durian itu. Namun karena ada proyek jalan tol warung makan ini pindah di
cabangnya yang dulu berjualan mie ayam dan bakso. Kini tempat ini digunakan
sebagai warung makan Rojo Lele yang dulu berada di sebelah timur.
Warung makan ini menjual makanan yaitu yang khas adalah nasi bakar. Dengan berbagai macam lauk. Ada lele goreng , gurami bakar, ayam goreng, ayam bakar, bawal bakar, soto, nasi goreng, bakso dan tentunya pendukungnya pakai sambal yang pedas. Lokasi warung makan ini cukup setrategis yaitu di sebelah timur/kanan SPBU Tingkir. Warung Makan Rojo Lele ini juga menyediakan berbagai minuman seperti, jus jambu, alpokat, teh, jeruk dan berbagai minuman yang lain.
Laju mobilku kini telah melewati jembatan Cengek Tingkir akau Melanjutkan perjalananku ke Salatiga. Sebenarnya masih banyak lagi kuliner di sepanjang jalur ini. lain kali kita nguliner lagi yuuk.
warung apa namanya ya bu , kiri jalan apa kanan jalan?
ReplyDelete